Selasa, 13 Mei 2014

RED INTENSIVE

Sepertinya saya merasa kenari lokal biasa saja belum cukup untuk menghiasi hari2 saya, walaupun memang saya sadari kantong saya gak tebal, sangat belum mungkin jika saya harus membeli kenari impor seperti Yorkshire dll disamping alasan tidak ada modal saya masih ragu dengan skill yang saya punya, maka dari itu saya putuskan saja untuk membeli dan mulai mempelajari kenari merah jantan Red Intensive. Kenari merah saya ini bulunya memerah tanpa bahan kimia, merahnya tumbuh dengan alami sesuai genetik aslinya, tapi sayang saya hanya bisa membeli jantan saja dan sekarang ini saya tengah mencari jodoh buat kenari merah saya ini agar bisa mulai ditangkarkan.

Asal usul kenari merah saya ini adalah dari kakak ipar saya yang sudah lama memelihara kenari merah. Informasi yang saya dapat darinya bahwa saat ini kenari merah saya ini berumur kira2 9 bulan dan belum pernah sama sekali diberi pakan tinggi betacarotene seperti wortel, paprika, bayam, akan tetapi meskipun tidak pernah diberi pakan tambahan tersebut kenari merah saya ini bulunya tetap merah tidak pucat. mungkin itu yang membedakan mana kenari merah asli dengan kenari merah hasil pakan kimia. Saya berpikir mungkin dengan diberikan pakan tinggi betacarotene akan menambah cahaya merah di bulu kenari ini.

Inilah penampakan kenari merah,

 Kenari merah

Setelah beberapa hari kenari merah ini ada dirumah saya belum pernah saya mendengarkan bunyi ocehannya sekalipun, hanya terus2n ngeriwik, aneh dalam pemikiran saya. Kemudian saya bertanya kepada kakak sebagai penjual kenapa burung dengan usia 9 bulan ini belum ada tanda2 memperlihatkan kegacorannya, setelah mendapatkan beberapa keterangan akhirnya saya bisa menyimpulkan bahwa kenari merah ini kurang mendapatkan nutrisi yg penting untuk menunjang fisik dan mentalnya. Dengan itu saya berniat untuk membuat burung ini gacor ditangan saya sendiri.

bersambung...

Senin, 12 Mei 2014

ISENG, DARIPADA BINGUNG NUNGGU YANG GAK JELAS

MENCOBA PELIHARA KENARI

Sejak lama saya ingin mempunyai sebuah usaha atau sesuatu yang bisa mendatangkan uang dirumah. Mencari tahu apa dan bagaimana saya bisa memulai hal itu karena memang saya tidak punya waktu luang untuk melakukan itu. Saya adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta di Jakarta dan saya adalah orang yang tidak mungkin diangkat jadi karyawan tetap diperusahaan tersebut karena memang tidak memenuhi syarat. Dari itu saya sering berpikiran bagaimana kalau saja saya berhenti dari perusahaan itu karena waktu kontrak habis, mencari kerja jaman sekarang ini memang susah maka dari itulah supaya saya tidak terlalu cemas andai saja hal itu terjadi saya selalu berusaha mencari mata pencaharian lain dirumah tapi saya masih tetap bekerja.

Akhirnya dengan tidak sengaja kakak saya menawarkan untuk bagi hasil ternak burung kenari yang dia kelola yang hampir berhenti. Dengan niat membantu saudara mudah2an rejeki yang ada ini bisa mendapatkan berkah, akhirnya saya menyetujui untuk join biaya ternak kepadanya.  Alhamdulillah baru sebulan berjalan membeli bibit2 kenari lokal ternyata sudah ada 22 telur kenari yang menetas diternakannya.

Mungkin inilah satu jalan?
Saya memang menyukai burung ocehan sejak kecil, memelihara burung2 liar memang suka saya jalani dulu akan tetapi dikarenakan keterbatasan biaya saya tidak sanggup membeli burung ocehan yang banyak dipasaran. Alloh SWT pada saat ini memberikan kepercayaan kepada saya dengan sebagian rejeki-Nya maka dari itu saya mencoba untuk membeli satu ekor betina dan satu ekor jantan untuk saya ternakan dirumah sendiri.

Inilah penampakan burung kenari yang saya tangkarkan,

 sarang sudah rapi, menunggu bertelur
Penjodohan
Tanggal 4 mei saya membeli kedua burung tersebut dan saya berpikir bagaimana cara menjodohkan burung kenari ini. Saya pilih tanya kepada kakak yg sudah lama beternak kenari tentang bagaimana cara menjodohkannya. Dari informasi yg saya dapat penjodohan burung kenari bisa dengan 3 cara, diantaranya;
1. Mendekatkan sangkar jantan dengan sangkar betina,
2. Menyimpan sangkar jantan didalam kandang betina yang luas,
3. Menjodohkan secara koloni.

Saya memilih yg nomor 1 karena simpel caranya dan saya memang belum punya kandang koloni yg cukup luas yg bisa memasukan sangkar jantan kedalamnya dan pula dikarenakan saya hanyalah memiliki sepasang burung saja.

Esoknya hari pertama saya coba praktikan menjodohkan jantan dan betina disangkar yg berbeda dan ternyata si betina tidak terlihat birahi sama sekali dengan teriakan sijantan, gak apa2 wajar salam perkenalan akan terasa dingin, saya hanya teruskan dengan beri makan telur puyuh rebus dan sawi hijau juga 3 tetes multivitamin ke dalam air si betina dan saya biarkan saja siang dan malam kandangnya berdekatan, malamnya saya lihat kedua burung tidur berjauhan. Hemmm itulah hari pertama saya menjodohkan burung.

Saya coba lagi esok hari ke-2 saya menjodohkan burung itu dengan cara yg sama seperti kemarin dan alangkah senangnya saya ternyata si betina mulai ada respon kepada ocehan si jantan saya pun merasa sumringah karena berpikiran tidak lama lagi burung ini akan berjodoh. Saya biarkan sampai siang, sore dan malamnya burung tersebut berdekatan dan malamnya saya lihat tidur kedua burung tersebut lebih dekat dibanding malam kemarin. Sabar sabar hati saya berkata...

Hari ke-3 Saya jemur lagi metode yg sama pula ternyata eh ternyata si betina sudah merespon dengan baik teriakan sijantan. Saya perhatikan jika sijantan sedang bunyi dan menggoda betina saat itu si betinanya mendekat dan sayapnya kleper-kleper sambil nungging2, saya berpikir inikah tanda betina siap kawin? tapi saya tidak langsung menyatukan mereka karena masih ragu, takut jika saya langsung satukan akan ada perkelahian. Saya berniat esok hari saja dech satukannya.

Dan tiba hari ke-4 saya menjodohkan burung itu saya perhatikan pagi saat jemur reaksi betina sama dengan hari kemarin, berarti memang betina sudah siap kawin. Saya biarkan sebentar berjemur kira2 satu jam saya jemur kemudian Bismillah saya menyatukan mereka dalam satu sangkar, alhasil mereka langsung mau kawin depan mata saya sendiri tanpa ada perkelahian dahulu. Merasa lega dan bahagia hati saya melihatnya karena dengan empat hari saja saya menjodohkannya kenari saya sudah mau kawin dan dihari ke-4 pun mereka mulai mengangkut sarang dari lantai kandang yg saya sediakan. Bahan sarang yang saya sediakan dilantai sangkar yaitu dari potongan benang2 karung goni dan serpihan2 kapas biar agak hangat nanti kepada telurnya, waaahh itu pertanda betina mau bertelor.

Saya perhatikan malam ke-5 mereka terus mengangkut sarang ke kotak yg saya sediakan diatas. gak bosen saya melihatnya karena memang ini pengalaman pertama saya mengawinkan burung. Dihari ke-5 pagi2 saya lihat mungkin dan berpikir sudah ada telur, hehehe, ternyata belum. Saya penasaran ingin melihat perut si betina dan saya coba lihat ternyata perutnya belum terlalu bengkak. Saya ganti pakan baru, telur puyuh dan tetesan multivitamin ke air minumnya moga2 cepat bertelor dan kemudian saya jemur.

Dikarenakan ilmu pengetahuan yang terbatas setelah kenari saya berjodoh dan mulai angkut bahan sarang saya selalu menjemurnya, disini ada hal aneh menurut saya terjadi, saya jemur di hari ke-5 ternyata sarang yg sudah dibangun semalam mereka acak2 lagi ketika dijemur pagi hari, walaaahh ada apa ini? saya bingung. tapi saya berpikir ini hal biasa sehingga sampai hari ke-6 ke-7 saya pagi2 terus menjemurnya akhirnya membuat sarang pun tak kunjung selesai karena pada saat mereka dijemur mereka acak2 lagi sarangnya. Dihari ke-8 saya putuskan untuk tidak menjemurnya, saya simpan didalam rumah saja, alhasil mereka tidak merusak sarangnya dan malah terus membangun sarangnya dan akhirnya setelah sembilan hari dari mulai penjodohan hingga mereka mau kawin pada hari ke-10 betinanya mau bertelor dan mulai mengeraminya.

mengerami telurnya

Alhamdulillah...

sampai disitu dulu nanti saya sambung lagi informasi terbaru kenarinya...

Baca juga:
1. Kenari Merah